Mr. RyOuSt's Fan Box

Kanda's Fan Box

Kanda on Facebook

DANTE's Fan Box

DANTE on Facebook

Kamis, 21 Januari 2010

Band Indie Purworejo dan Community Development

BAND INDIE, SIAPA TEMEN DEKETNYA?

1. Radio, terbukti di sinilah indie-indie Purworejo bisa berdiskusi positif, meningkatkan kinerja manajemennya, membangun mimpi-mimpi dengan prediksi logis. Di samping radio play list tentunya, bisa juga serentetan aktivitas turunannya. Bisa juga sih dapat order manggung yang bermula dari rasa kasihan. Positive thinking aja deh, radio bukan sekadar tempat kencan, mungkin itu dulu.
2. Distro, biasa jadi tempat mangkal band indie. Nggak aneh kalau band kamu bisa mengetuk hati pemilik distro untuk sharing produksi karyamu dengan bujet promosi mereka. Kesamaan visi untuk mandiri dan menunjukkan karya terbaik, jadi salah satu alasan utama. Jadi baik-baikin aja deh distro tempat nongkrongmu, karena yakinlah kamu bisa untuk menjadi duta pemasar mereka yang ampuh!
3. Band indie punya temen. Percayalah, saingan yang membabi buta takkan menghasilkan pemenang sejati. Banyak arena yang bisa jadi ajang unjuk gigi, yang saat ini belum bisa kamu raih. Lebih baik kenali satu persatu, saling berbagi info, siapa tahu job bukan berasal dari event organizer, tapi justru dari band temen yang kebanjiran jadwal manggung!
4. Manajemen. Kalau band kamu punya manajemen, jangan mentang-mentang kamu artislah, sok sibuklah, sok anu sok ini sok itu. Kadang yang mereka perjuangkan bukan cuma jadwal manggungmu, tapi juga nasibmu ngadepin ortu. Nggak semua ortu kamu bisa ngerti luar dalam soal band indiemu itu, kalau nasibmu di ujung tanduk mungkin band indiemu itu juga siap terpelanting. Mau buktiin???
5. Fans. Tanpa fans kamu kayaknya nggak bakal berarti apa-apa deh. Mending nggak usah mikirin album baru, nggak usah mikirin royalti, apalagi sampai mikirin pemberdayaan komunitas segala, kalau musik-musikmu nggak bisa diterima orang, publik, fans! Kecuali kamu emang berani ambil risiko, bebas pilih!Kamu pengin jadi temen deketnya juga? Kirim uneg-unegmu, kritikmu, masukanmu via email ke z104production@yahoo.com. Thanks yaaa… [djdd/djnn/z104]

INDIE BRANDING DENGAN BROSUR

Banyaknya kesempatan manggung bagi band-band indie, biasanya dimanfaatkan pula untuk membagi stiker. Stiker atau sering disebut dengan stickeren (stiker keren), acap kali untuk menginformasikan nomor kontak person manajemennya di samping juga logo band tersebut. Stiker itu biasa pula ditempel di kaca studio radio, atau diharapkan lekat erat di spekbor belakang motor atau kaca belakang mobil. Tak pelak, di kaca rumah fans pun ada, bahkan di pintu kulkas. Lebih afdol kalau disertai doa, moga band ini segera dapat job manggung berikutnya dari info di stiker tadi. Nggak salah sih, ada baiknya dicoba.
Tapi, pernahkah kamu zmania berupaya untuk mencetak brosur sendiri untuk bandmu? Bukankah biasanya brosur segala bentuk diurusin event organizer? Ya, tapi ada baiknya juga mencoba! Karakter brosur jauh lebih lengkap untuk memuat banyak info yang pengin kamu sampaikan. Brosur juga bakal dilihat lebih lama ketimbang stiker, sekeren apapun stikernya. Bahkan stiker yang bertele-tele isinya justru membosankan dan mahal, kan?
Yang justru perlu diingat, entah itu pada stiker atau brosur, kualitas informasi itu sendiri. Kalau kamu pengin ngumumin kode-kode akses ring back tone yang bejibun banyaknya dan harus luas penyebarannya, hitung sendiri deh bujet yang bakal kamu keluarin. Mahal kan kalau bikin stiker sablonan. Nah, makanya itung-itungan yang cermat akan nambah jelajah daya jangkau dengan efisien dan tepat sasaran. Belum lagi kalau kamu bisa menggalang temen-temen senasib antar band indie, akan nambah pula penghematannya.
Di beberapa outlet, mungkin ada juga yang namanya brochure holder, yakni tempat pendistribusian brosur-brosur publikasi banyak produk. Ikutkan aja sekalian brosur band kamu di situ, paling-paling berbekal minta ijin pramuniaga outlet. Menggunakan cara penyebaran yang lebih baik, lebih elegan, lebih tertata dengan cara penempatan brosur pada tempatnya.menjadikan pesan-pesan yang disampaikan lebih lengkap dan jelas, mudah dipahami dan menarik minat pembaca untuk membuka interaksi lebih lanjut. Banyak porto folio yang dipakai produk-produk media, farmasi dan kesehatan bisa untuk referensi bagaimana konten brosurmu sejalan kinerja media ini. Tunggu dan amati adakah pengembangan-pengembangan penggunaan media-media alternatif untuk menambah detail terpaan media komunikasi pemasaran secara terpadu atau media mix sehingga penetrasi lebih dalam atau luas. Kalau kamu pakai selebaran biasa yang cuma fotocopy-an, mungkin gampang terbang tertiup angin atau mungkin kurang begitu menarik sehingga perhatian pembaca nggak fokus. Upaya komunikasi dengan brosur inipun bisa jadi sia-sia kalau cara penyebarannya atau cara penyampaiannya tidak tepat, jadi kurang efektif dan tidak efisien jadinya. [djnn/z104]

JOLLY ROGER SERAHKAN DATA COMPANY PROFILE

Jolly Roger, rupanya bisa main konyol juga. Setidaknya z104 bermaksud mengupload data-data company profile ke weblog dari sebuah file, tapi justru dikirim data hard copy! Entahlah, karena misscommunication atau memang mau ngerjain arek-arek z104 ketik ulang! Untuk Anda zmania, inilah petikan dari performa Jolly Roger:

History:
Event-event musik maupun event skateboarding lokal memulaikan awal pertemuan kami, dari hanya sekadar berkumpul, kesamaan pandangan bermusik hingga hasrat untuk membentuk sebuah grup band. Diakui, lain latar belakang musik, genre ataupun selera, justru makin tak bisa membendung terciptanya Jolly Roger.
September 2007, Toni, Nchiez, Singgih dan Duta resmi serius nge-band. Secara keseluruhan, mereka penyuka band-band macam Ramones, Agnestic Front, Motorhead, Pantera, Rush, The Clash, Bad Religion, The Donnas, NOFX, Rancid dan Goldfinger. Jolly Roger sendiri berasal dari nama bendera bajak laut dalam sebuah tokoh komik yang akan dikibarkannya dalam bermusik. Jolly Roger bermakna kebebasan dan semangat yang keras untuk mencapai keinginan, oleh karenanya semangat kebebasan ini akan berkobar.

Personel:
Toni Armstrong: gitar dan vokal, event on stage & Jatimalang Beach, Work or Die!!
Nchiez aka Denizh: bass dan vokal, when I’m skate’s on street with my frienship..Yeaah!!, Heey ladies... C’mon rapin’ me!!
Singgih: drum, at home & Jatimalang Beach, Love ‘n care!!
Duta on Satan aka strx_915: gitar dan vokal, Purworejo Square, Be the winner 4 all!!

Main stage:
· Djarum Black Auto Contest, GOR Indrakila Kebumen
· Musik Kebangkitan 1, GOR WR Supratman Purworejo
· Musik Kebangkitan 2, GOR WR Supratman Purworejo
· Musik Kebangkitan 3, Gedung Paroki Kutoarjo Purworejo
· Musik Kebangkitan 4, Gedung Wanita Purworejo
· Panggung Pesta Rakyat, Alun-alun Kemiri Purworejo

Singles:
· Don’t Look Me Like That
· Hari yang Indah
· Arti Rasa
· Jangan Berakhir
· Supernova
· The Voice
· You


KANDA DAN TAHANAN, SIMPAN COPY RELEASE!

Jika zMania nge-band, masih sempatkah ngurusin surat-menyurat, menyimpan undangan manggung, bikin kliping untuk buku harian? Baiklah, sempat atau tidak zmania tentu paham konsekuensinya. Yang jelas, tulisan berikut ini z104 petik dari release Kanda dan Tahanan yang sempat tayang di media cetak.

Kanda Launching Album
PURWOREJO. Band beraliran hard rock ala Bon Jovi siap meramaikan pasar musik Indonesia. Kanda Band beranggotakan Andris (vokal), Anang (bas), Eddy (kibor), Andy (gitar), Aries (drum) dalam jumpa pers di Radio Amatron 3 FM Purworejo (1 September 2007) mengungkapkan rasa optimisnya bahwa pasar belum terlalu jenuh dengan lagu cinta gaya mereka. Lagu Bintang Jatuh dan Jelita merupakan jagoan di album perdana. Kanda Band telah membuktikan kiprah sebagai band pembuka konser The Titans 2007 di Surabaya dan bintang tamu Panbers Music Competition di GOR WR Supratman Purworejo (2 September 2007). [Cempaka:Gam/08]

Tahanan Bikin “Kekacauan”
Meski baru prelaunching debut album indie bertitel Song for Sleeping, Tahanan, grup punkrock asal Purworejo ini mampu bikin komunitas punk kawasan Kedu Selatan dan Banyumas gempar. Seperti biasa, penampilan 5 sekawan Benk (vokal), Shitdick (gitar), Basuki (drum), Ipul (bas) dan Yoyon (gitar) di event Kroya Berteriak ini paling ditunggu buat ngiringin adu body alias pogo, moshing dan bikin situasi chaos.
“Kami emang street banget. Hidup di sini bebas. Kami sering nemuin pengalaman baru, yang nggak mungkin kami temuin dengan berdiam diri di rumah!” kata Benk, pentolan Tahanan.
Gelaran Kroya Berteriak emang kerasa pas banget buat ajang prelaunching album perdana mereka. “Ini sekadar intro dulu buat pasar indie label. Eh, mereka nyatanya hapal lagu-lagu kami sepanjang pentas tadi!” jelas Shitdick usai pentas.Sekadar catatan, Alun-Alun, lagu wajib mereka kini telah jadi milik kalangan punk di wilayah Kedu Selatan dan kawasan Kebumen, Gombong serta Kroya. Tahanan emang bikin nggak tahan! [Tren:Gam]


Salut untuk IndieGCD

Salah satu radio papan atas (paling banyak didengar!) di Jogja, GCD 98.6FM tak sepakat jika dikatakan hanya sekadar ikut-ikutan menayangkan musik-musik indie. Sebuah persiapan cukup matang dan menantang jauh-jauh hari mulai disiapkan. Dukungan hardware software kian dirasa mutlak, karena diprediksi akan menjadi ‘juri’ yang obyektif untuk memberikan penilaian kuantitatif sebuah karya musik indie diterima audiensnya atau tidak.
Konon sejauh ini musik indie belum cukup ‘mengangkat’ rating yang signifikan menjual, khususnya untuk sebuah program tayangan radio. Jika pada suatu greater dilakukan sebuah survey kependengaran secara teratur, sebuah acara yang mengangkat musik-musik indie relatif mudah dipantau kinerjanya. Saat rating menguat posisinya, musik-musik indie ini serasa makin kinclong saja. Lain halnya jika konten dari musik-musik indie ini belum mampu mengangkat rating, perlu upaya-upaya lain dari seluruh stakeholdernya. Mungkin akan beda cerita jika dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi bagian dari brand activation dari produk-produk klien. Jika demikian, tentu saja kinerja musik-musik indie itu dipertanyakan efisiensi dan efektifitasnya.
Salah satu pengembangan dari konsep radio modern adalah aktivitas brand activation. Jelas bahwa aktivitas ini membutuhkan daya dukung dengan kepedulian tinggi. Bukan saja bujet komunikasi tetapi juga bujet corporate social responsibility dan philantrophy dari client side.
GCDFM berkenan mengajak diskusi jajaran manajemen grup-grup musik indie yang mempercayakan airplay karya musiknya. Sebuah pemikiran cerdas untuk bersama-sama merancang sebuah karya besar di masa mendatang. Kebijakan yang cukup terbuka dan memberi ruang yang cukup leluasa untuk memaksimalkan karya-karya independen. Komunitas ini mulai berkumpul kurang lebih lima bulan lalu, beberapa saat sebelum tayangan IndieGCD dimulai. Kini lima bulan berselang komunitas ini siap untuk evaluasi bersama atas kinerja masing-masing pihak yang saling terlibat, Minggu 31 Agustus 2008.
IndieGCD termasuk langkah berani. Bayangkan, setiap hari bisa memakan satu setengah jam tayang saat prime time radio. Konon juga ada rencana untuk menambah durasi perharinya tiap menjelang tengah malam. Sejauh ini, banyak single-single musik indie dari berbagai belahan Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Jabodetabek siap playlist di GCDFM. Ini menandakan bahwa GCDFM bukan ‘milik’ musisi lokal saja, tetapi lebih merupakan representasi wajah musik indie nasional yang sedang berproses ke depan. Ini juga bukan sesederhana membandingkan dengan perolehan rating yang banyak bicara kuantitatif, tetapi justru menyimpan potensi nilai lebih kualitatif. Dalam kacamata pemasaran, siapa cepat menyesuaikan kepentingan dari komunikator hingga komunikannya, ikut memberikan nilai lebih pada media yang dipercayainya.
Semoga itikad baik dari semua elemen ini makin menipiskan asumsi bahwa musik hanya untuk menguntungkan salah satu pihak dengan power terkuat. Sinergi berjejaring akan membuktikannya pada saat seperti apa musik indie akan memberikan manfaat, siapa-siapa saja yang memang karya musiknya layak untuk diapresiasi lebih tinggi, memilih siapa-siapa saja yang khusuk berdarah-darah berkarya dan berkecimpung untuk kemajuan musik tanah air! Salut dan angkat topi untuk IndieGCD! [djnn/z104]


z104 PRODUCTION's Fan Box

z104 PRODUCTION on Facebook

ZIGZAGZEG's Fan Box

ZIGZAGZEG on Facebook

Triplezie Radioblog's Fan Box